Bagi yang sudah menonton film "Men in Black" (MIB) tentu sudah tak asing dengan dua sosok yang dibintangi Will Smith dan Tommy Lee Jones. Mereka berpakaian serba hitam, mulai dari sepatu, kaus kaki, celana, jas, dasi, hingga kacamata. Mereka adalah dua agen yang ditugaskan oleh bangsa alien agar menjadi pengaman Bumi dari kemungkinan kejahatan yang dilakukan alien.
Mereka membiaran alien baik yang berniat hidup berdampingan secara damai dengan manusia di Bumi. Sebaliknya, dua agen tersebut akan bertindak tanpa ampun kepada alien jahat yang datang ke Bumi dengan niat menciptakan keonaran dan menguasai umat manusia. Untuk itu, mereka dilengkapi persenjataan supercanggih, termasuk satu alat khusus yang digunakan untuk menghapus seluruh ingatan manusia setelah melihat alien.
Kita di Indonesia, menerima sosok MIB sebagai bagian dari produk budaya populer. Dalam hal ini MIB adalah "anak" dari maraknya karya-karya fiksi ilmiah (science fiction). Dengan kata lain, bagi orang Indonesia, MIB adalah sosok imajiner yang hanya hidup dalam buku atau layar bioskop.
Akan tetapi, tidak demikian halnya bagi sebagian rakyat AS. Bagi orang Amerika, hingga sekarang keberadaan MIB masih menjadi misteri dan bahan perdebatan yang tak berujung. Jauh sebelum film MIB diproduksi, kasus MIB sudah jadi bagian kehidupan sebagian orang AS. Kehadiran MIB seiring dengan kian banyaknya laporan mengenai penampakan UFO atau piring terbang (flying saucers).
Menakut-nakuti saksi
Peristiwa paling awal dan sering menyangkut MIB terjadi pada periode 1950-an dan 1960-an, seiring dengan maraknya kemunculan teori konspirasi lain. Menurut dugaan, MIB menakut-nakuti wartawan di Pinewood, Virginia Barat, agar menghentikan tulisannya seputar MIB di surat kabar yang ada di kota tersebut. Pinewood memang dekat dengan area satu makhluk yang dikenal dengan nama Mothman melakukan penampakan dan populer pada tahun 1960-an. Beberapa orang percaya bahwa MIB berhubungan dengan Mothman.
MIB selalu diidentifikasi sebagai kelompok orang yang diduga selalu muncul untuk mengganggu atau menakut-nakuti setiap orang yang pernah melihat penampakan UFO. Mereka juga selalu dikaitkan berbagai peristiwa yang sengaja disembunyikan pemerintah agar masyarakat luas tidak tahu. Mereka biasanya membuat ancaman yang spesifik atau samar-samar agar para saksi tutup mulut mengenai apa yang dilihatnya (tentang UFO). Mereka menyita setiap bukti secara fisik, segala hal yang berhubungan dengan UFO seperti foto-foto, benda peradaban kuno atau rekaman audio video.
MIB umumnya memperlihatkan ciri dengan pakaian khas serba hitam yang berupa mantel hitam. Bahan pakaian mereka terlihat aneh, berkilauan dan tipis, tetapi bukan sutera, melainkan satu bahan baru yang belum dikenal. Rupa mereka tampak mirip antara satu dan lainnya. Untuk mendapatkan gambaran mudah mengenai sosok ini, bisa kita lihat pada sosok para penjahat dalam film "Matrix". Mereka sering digambarkan sebagai sosok seperti robot atau android, yang bersuara monoton dan berbicara dalam nada datar seperti komputer. Ekspresi wajahnya dingin, dengan tulang pipi tinggi, bibir tipis, dagu lancip, dan ada sesuatu yang menyorot dari matanya.
Meski demikian, Kata Jerome Clark, seorang penulis AS, tidak semuya MIB berpakaian serbagelap "Istilah MIB adalah sesuatu yang umum digunakan, mengacu pada setiap hal yang tak umum, mengancam atau berkelakuan aneh terhadap setiap individu yang berhubungan dengan penampakan UFO," kata Jerome.
Umumnya, mereka datang dalam kelompok yang terdiri dari tiga orang, tapi juga kadang sendirian. Biasanya mereka datang dengan mengendarai mobil mewah model terbaru seperti Cadillacs atau Lincoln. Mobil mereka dilengkapi lampu yang besar, menyorotkan cahaya berwarna ungu atau hijau pucat, dan menerangi bagian interiornya. Lencana yang aneh juga tampak menghiasi pintu mobil dan pelat kendaraan yang sulit dilacak keberadaannya.
Alien atau agen pemerintah?
Banyak laporan yang menyebutkan melihat kendaraan MIB setelah penampakan UFO atau penculikan oleh ET. Beberapa orang percaya bahwa MIB adalah agen pemerintah. Sementara yang lainnya percaya mereka adalah makhluk luar angkasa (extra terrestrials) atau ET. Ada beberapa laporan yang menyebutkan MIB mengikuti orang-orang di sekitar helikopter hitam.
Kejadian pertama mengenai MIB dilaporkan oleh Albert K. Bender, Direktur Biro Penelitian UFO Internasional yang bermarkas di Connecticut, AS. Ia juga editor jurnal Space Review, penerbitan piring terbang (flying saucer). Pada bulan Oktober 1953, dalam laporannya, ia mengumumkan bahwa berniat menerbitkan penemuan besarnya mengenai UFO dalam jurnalnya. Namun, ia membatalkan rencananya itu. Di akhir tulisannya, Bender memberi maklumat agar para peneliti UFO bersikap lebih hati-hati. Bender pun menghentikan penerbitan Space Review.
Dalam suatu wawancara, Bender menyatakan bahwa tiga orang berpakaian serbagelap memintanya agar menghentikan publikasi seputar UFO, dan dia memilih menaati permintaan tersebut karena tajut akan ancaman kematian dari mereka. Ia kemudian menerbitkan buku berjudul Flying Saucers and the Three Men in Black.
Dalam bukunya yang berjudul The UFO Silences, Timothy Beckley, mencoba sesuatu ikhtiar melakukan wawancara penting menyangkut kesaksian dan bantahan seputar keberadaan MIB. Menurut Beckley, MIB yang telah ada bersama kita selama ratusan tahun, dispekulasi sebagai karakter yang berbeda dari sejarah sihir dan dongeng seperti Elizabethan Black Man atau the Native American Black Man. Sementara itu, menurut John Kee , MIB sering dinyatakan sebagai representasi dari Nation of the Third Eye.
George Hunt Williamson dalam bukunya yang berjudul Other Tongues, Other Flesh, menyatakan, satu komunitas rahasia yang bersekutu dengan Sirius menggunakan Mata Horus (Eye of Horus) sebagai lencananya. Simbol ini juga bisa dilihat pada MIB. Komunitas rahasia tersebut percaya bahwa ada Great White Lodge di bumi. Mereka menyebutnya sebagai Shamballa - dan dianggap sebagai pusat spiritual di bumi. Para penganut Theosophists seperti halnya Alice Bailey percaya bahwa Great White Lodge itu tak lain ada pada rasi Sirius.
Hal itu dikonfirmasi oleh Stephen Jepkins, pengarang buku The Undiscovered Country, yang diberi tahu oleh para biksu Buddha bahwa Shamballa berlokasi di rasi Orion. Jika All-Seeing-Eye adalah simbol aliansi (persekutuan) bumi Sirius, sementara itu MIB menggunakan simbol tersebut, dan jika Shamballa mempresentasikan sebagai Great White Lodge di bumi, maka MIB itu tak lain sebagai utusan Shamballa. Pintu masuk ke Shamballa di Bumi biasanya berada di trans-Himalaya.
Beberapa orang menyatakan bahwa pusat Shamballa ada di Gurun Gobi. Menurut seorang penjelajah, Nicholas Roerich, terdapat sebuah gua di kaki gunung Himalaya yang memiliki jalan pintas bawah tanah. Di jalan pintas itu terdapat satu pintu terbuat dari batu yang tak pernah dibuka karena memang belum saatnya.
Dari berbagai penjelasan yang ada, tampak sekali kehadiran MIB begitu rumit. MIB tak lagi dipahami sebatas bagian dari teori konspirasi yang berkembang di AS, khususnya menyangkut kehadiran UFO atau alien yang akan menginvasi Bumi. Lebih jauh lagi, MIB sudah masuk relung wilayah spiritual. Tentu saja, bagi masyarakat ilmiah, misteri MIB harus dibuka sehingga masyarakat bisa mendapatkan jawabannya secara memuaskan
Mereka membiaran alien baik yang berniat hidup berdampingan secara damai dengan manusia di Bumi. Sebaliknya, dua agen tersebut akan bertindak tanpa ampun kepada alien jahat yang datang ke Bumi dengan niat menciptakan keonaran dan menguasai umat manusia. Untuk itu, mereka dilengkapi persenjataan supercanggih, termasuk satu alat khusus yang digunakan untuk menghapus seluruh ingatan manusia setelah melihat alien.
Kita di Indonesia, menerima sosok MIB sebagai bagian dari produk budaya populer. Dalam hal ini MIB adalah "anak" dari maraknya karya-karya fiksi ilmiah (science fiction). Dengan kata lain, bagi orang Indonesia, MIB adalah sosok imajiner yang hanya hidup dalam buku atau layar bioskop.
Akan tetapi, tidak demikian halnya bagi sebagian rakyat AS. Bagi orang Amerika, hingga sekarang keberadaan MIB masih menjadi misteri dan bahan perdebatan yang tak berujung. Jauh sebelum film MIB diproduksi, kasus MIB sudah jadi bagian kehidupan sebagian orang AS. Kehadiran MIB seiring dengan kian banyaknya laporan mengenai penampakan UFO atau piring terbang (flying saucers).
Menakut-nakuti saksi
Peristiwa paling awal dan sering menyangkut MIB terjadi pada periode 1950-an dan 1960-an, seiring dengan maraknya kemunculan teori konspirasi lain. Menurut dugaan, MIB menakut-nakuti wartawan di Pinewood, Virginia Barat, agar menghentikan tulisannya seputar MIB di surat kabar yang ada di kota tersebut. Pinewood memang dekat dengan area satu makhluk yang dikenal dengan nama Mothman melakukan penampakan dan populer pada tahun 1960-an. Beberapa orang percaya bahwa MIB berhubungan dengan Mothman.
MIB selalu diidentifikasi sebagai kelompok orang yang diduga selalu muncul untuk mengganggu atau menakut-nakuti setiap orang yang pernah melihat penampakan UFO. Mereka juga selalu dikaitkan berbagai peristiwa yang sengaja disembunyikan pemerintah agar masyarakat luas tidak tahu. Mereka biasanya membuat ancaman yang spesifik atau samar-samar agar para saksi tutup mulut mengenai apa yang dilihatnya (tentang UFO). Mereka menyita setiap bukti secara fisik, segala hal yang berhubungan dengan UFO seperti foto-foto, benda peradaban kuno atau rekaman audio video.
MIB umumnya memperlihatkan ciri dengan pakaian khas serba hitam yang berupa mantel hitam. Bahan pakaian mereka terlihat aneh, berkilauan dan tipis, tetapi bukan sutera, melainkan satu bahan baru yang belum dikenal. Rupa mereka tampak mirip antara satu dan lainnya. Untuk mendapatkan gambaran mudah mengenai sosok ini, bisa kita lihat pada sosok para penjahat dalam film "Matrix". Mereka sering digambarkan sebagai sosok seperti robot atau android, yang bersuara monoton dan berbicara dalam nada datar seperti komputer. Ekspresi wajahnya dingin, dengan tulang pipi tinggi, bibir tipis, dagu lancip, dan ada sesuatu yang menyorot dari matanya.
Meski demikian, Kata Jerome Clark, seorang penulis AS, tidak semuya MIB berpakaian serbagelap "Istilah MIB adalah sesuatu yang umum digunakan, mengacu pada setiap hal yang tak umum, mengancam atau berkelakuan aneh terhadap setiap individu yang berhubungan dengan penampakan UFO," kata Jerome.
Umumnya, mereka datang dalam kelompok yang terdiri dari tiga orang, tapi juga kadang sendirian. Biasanya mereka datang dengan mengendarai mobil mewah model terbaru seperti Cadillacs atau Lincoln. Mobil mereka dilengkapi lampu yang besar, menyorotkan cahaya berwarna ungu atau hijau pucat, dan menerangi bagian interiornya. Lencana yang aneh juga tampak menghiasi pintu mobil dan pelat kendaraan yang sulit dilacak keberadaannya.
Alien atau agen pemerintah?
Banyak laporan yang menyebutkan melihat kendaraan MIB setelah penampakan UFO atau penculikan oleh ET. Beberapa orang percaya bahwa MIB adalah agen pemerintah. Sementara yang lainnya percaya mereka adalah makhluk luar angkasa (extra terrestrials) atau ET. Ada beberapa laporan yang menyebutkan MIB mengikuti orang-orang di sekitar helikopter hitam.
Kejadian pertama mengenai MIB dilaporkan oleh Albert K. Bender, Direktur Biro Penelitian UFO Internasional yang bermarkas di Connecticut, AS. Ia juga editor jurnal Space Review, penerbitan piring terbang (flying saucer). Pada bulan Oktober 1953, dalam laporannya, ia mengumumkan bahwa berniat menerbitkan penemuan besarnya mengenai UFO dalam jurnalnya. Namun, ia membatalkan rencananya itu. Di akhir tulisannya, Bender memberi maklumat agar para peneliti UFO bersikap lebih hati-hati. Bender pun menghentikan penerbitan Space Review.
Dalam suatu wawancara, Bender menyatakan bahwa tiga orang berpakaian serbagelap memintanya agar menghentikan publikasi seputar UFO, dan dia memilih menaati permintaan tersebut karena tajut akan ancaman kematian dari mereka. Ia kemudian menerbitkan buku berjudul Flying Saucers and the Three Men in Black.
Dalam bukunya yang berjudul The UFO Silences, Timothy Beckley, mencoba sesuatu ikhtiar melakukan wawancara penting menyangkut kesaksian dan bantahan seputar keberadaan MIB. Menurut Beckley, MIB yang telah ada bersama kita selama ratusan tahun, dispekulasi sebagai karakter yang berbeda dari sejarah sihir dan dongeng seperti Elizabethan Black Man atau the Native American Black Man. Sementara itu, menurut John Kee , MIB sering dinyatakan sebagai representasi dari Nation of the Third Eye.
George Hunt Williamson dalam bukunya yang berjudul Other Tongues, Other Flesh, menyatakan, satu komunitas rahasia yang bersekutu dengan Sirius menggunakan Mata Horus (Eye of Horus) sebagai lencananya. Simbol ini juga bisa dilihat pada MIB. Komunitas rahasia tersebut percaya bahwa ada Great White Lodge di bumi. Mereka menyebutnya sebagai Shamballa - dan dianggap sebagai pusat spiritual di bumi. Para penganut Theosophists seperti halnya Alice Bailey percaya bahwa Great White Lodge itu tak lain ada pada rasi Sirius.
Hal itu dikonfirmasi oleh Stephen Jepkins, pengarang buku The Undiscovered Country, yang diberi tahu oleh para biksu Buddha bahwa Shamballa berlokasi di rasi Orion. Jika All-Seeing-Eye adalah simbol aliansi (persekutuan) bumi Sirius, sementara itu MIB menggunakan simbol tersebut, dan jika Shamballa mempresentasikan sebagai Great White Lodge di bumi, maka MIB itu tak lain sebagai utusan Shamballa. Pintu masuk ke Shamballa di Bumi biasanya berada di trans-Himalaya.
Beberapa orang menyatakan bahwa pusat Shamballa ada di Gurun Gobi. Menurut seorang penjelajah, Nicholas Roerich, terdapat sebuah gua di kaki gunung Himalaya yang memiliki jalan pintas bawah tanah. Di jalan pintas itu terdapat satu pintu terbuat dari batu yang tak pernah dibuka karena memang belum saatnya.
Dari berbagai penjelasan yang ada, tampak sekali kehadiran MIB begitu rumit. MIB tak lagi dipahami sebatas bagian dari teori konspirasi yang berkembang di AS, khususnya menyangkut kehadiran UFO atau alien yang akan menginvasi Bumi. Lebih jauh lagi, MIB sudah masuk relung wilayah spiritual. Tentu saja, bagi masyarakat ilmiah, misteri MIB harus dibuka sehingga masyarakat bisa mendapatkan jawabannya secara memuaskan
0 komentar:
Posting Komentar