Di antara 52 jenis spesies baru yang ditemukan di perairan sekitar kawasan Kepala Burung, Pulau Irian terdapat dua jenis hiu yang unik. Sebab, kedua jenis hiu terlihat seperti berjalan dengan sirip-siripnya.
"Mereka sering terlihat di dasar laut yang tidak begitu dalam dan menggerak-gerakkan siripnya untuk bergerak seperti mau jalan," kata Mark Erdmann). Erdmann adalah penasihat senior Conservation International Indonesia yang memimpin survai di Teluk Cendrawasih dan perairan Fal-Fak-Kaimana.
Peneliti berkewarganegaraan AS namun fasih berbahasa Indonesia itu mengatakan bahwa keduanya termasuk jenis hiu bambu. Tubuhnya kurus dengan kulit belang berwarna hijau hitam dan putih seperti baju tentara dan panjangnya hanya sekitar 1 meter. Hiu yang kemungkinan besar masuk genus Hemiscyillum ini tidak membahayakan manusia.
Untuk menjumpainya juga tidak terlalu sulit, cukup menyelam di kedalaman beberapa meter di malam hari. Mereka tidak banyak berenang, namun lebih banyak menghabiskan waktu di atas pasir di dasar laut.
Sejauh ini, tim survai tidak melakukan pengambilan sampel spesies atau spesimen untuk dikoleksi. Tim yang dipimpin Mark akan bergabung dengan tim peneliti Pusat penelitian Oseanografi (P2O) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang akan berangkat ke sana tahun depan.
"Kami akan bekerja sama dengan tim LIPI yang dipimpin Kasim Mousa," kata Mark. Kabarnya, LIPI juga akan menggandeng lembaga penelitian dari Belanda terutama Museum Leiden sehingga identifikasi spesies baru lebih akurat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar